Resensi Novel
“Manusia Jadi-jadian”
A. Latar
Belakang
1.
Deskripsi
buku
Judul Resensi : Manusia Jadi-jadian
Judul Novel : Manusia Setengah Salmon
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : GagasMedia
Kota : Jakarta Selatan
Tanggal Terbit : Cetakan pertama, 2011
Jumlah Halaman :
264 halaman
2.
Sinopsis
Di dalam novel ini Raditya Dika menceritakan
kebiasaan papanya yang setiap pagi melakukan senam kentut. Pada suatu hari
Raditya Dika mengalami sakit perut, dengan sigap papa Radit mengajak Radit untuk
bangun pagi pada keesokan harinya. Pada keesokan paginya ternyata papa Radit
mengajak senam kentut. Setelah melakukan senam kentut perut Radit tidak sakit
lagi.
Di novel ini Radit juga juga memberikan nasihat
yang lucu kepada follower yang ada di twitternya. Radit juga menceritakan
tentang kisah pindah rumahnya yang diwarnai dengan cerita horor dari mamanya
Radit. Radit juga memberikan tips kencan pertama untuk para cowok dan cewek.
Radit memilih sakit hati daripada giginya harus dicabut dan diberi pagar
warna-warni.
Banyak pesan moral yang diberikan Radit, Radit
juga menceritakan tentang kasih sayang mamanya sewaktu Radit berada di Belanda,
sebelum Radit berangkat ke Belanda mamanya berpesan untuk selalu membawa stok
kolor yang banyak. Disini juga menceritakan tentang wawancara Radit terhadap
para hantu yang lagi terkenal di Indonesia. Radit juga mempunyai penemuan baru
dalam bidang ilmu untuk orang-orang jomblo. Akhirnya, radit dapat memaknai
kehidupannya dengan cara berpindah-pindah seperti ikan salmon yang selalu
berpindah-pindah untuk meneruskan kehidupannya.
B. Jenis
Jenis dari novel
ini adalah non fiksi dan komedi. Dalam novelnya Radit yang terakhir ini, Radit
juga menambahkan potongan-potongan cerita dari novel-novel sebelumnya yang ada
kaitannya dengan novel ini. Radit selalu memberikan judul yang aneh dan
berkaitan dengan hewan dalam setiap novel-novelnya, karena judulnya yang aneh
tersebut banyak orang yang terpikat dan dibuat penasaran serta ingin segera
membaca isi novelnya.
Resensi novel
Manusia Setengah Salmon ini, saya fokuskan pada unsur instrinsiknya. Karena isi
atau ceritanya sangat bagus dan lebi menarik dari unsur ekstrinsiknya. Dalam
novel ini banyak potongan-potongan cerita dari novel-novel radit sebelumnya.
Novel ini merupakan novel yang paling berbeda dengan novel sebelumnya, karena
dalam novel ini terdapat tips-tips dan bab-bab pendek yang berisi ulasan dari
twitternya Raditya Dika.
C. Penilaian
1.
Kekurangan
Kekurangan dalam
novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan terkesan tidak masuk
akal. Misalnya, “Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya gue di jalan
gara-gara macet, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue pergi dari
rumah ke mal pas pulang ke rumah, gue udah punya istri lengkap dengan tiga
orang anak. Dan, salah satu dari anak gue lagi hamil muda”. ( Bakar saja
keteknya, halaman 45 ).
2.
Kelebihan
Kelebihan dari
novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan moral yang baik.
Misalnya, “ Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa membuat pacar
kita takut. Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah. Masing-masing
cewek/cowok punya kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk meluluhkan
seorang cewek/cowok adalah dengan meluluhkan keluarganya. Dan cara untuk
meluluhkan keluarga seseorang adalah menerima dan mengikuti kebiasaan mereka”.
( Pesan Moral dari sepiring makanan, halaman 104 ).
Bahasa yang
digunakan adalah bahasa sehari-hari anak jaman sekarang. Jadi, kalau kita
membaca novel ini, kita langsung bisa memahami kata-kata yang disampaikan oleh
Raditya Dika. Kemudian, dalam novel ini Raditya Dika memberikan simbol-simbol
atau emoticon untuk kita, ini dimaksudkan untuk mewakili ekspresi wajah kita di
handphone.
Novel terakhir
karya Raditya ini memang sangat berbeda dengan novel sebelumnya. Novel ini
mempunyai bab-bab pendek yang berisi
ulasan dari twitternya Raditya Dika. Kemudian, di novel ini Radit memberikan
banyak pesan moral dan tips-tips yang aneh tetapi nyata. Novel Manusia Setengah
Salmon ini akan saya bandingkan dengan novel Radit yang pertama yaitu, Kambing
Jantan.
Pada novel
Kambing jantan, Radit membuat konsep novel tersebut seperti buku harian. Jadi,
cerita-cerita dalam novel Kambing Jantan saling berhubungan antara bab satu
dengan bab seterusnya. Sedangkan, novel Manusia Setengah Salmon antara bab satu
dengan bab yang lain sudah tidak saling berhubungan. Karena, pada novel Manusia
Setengah Salmon Radit memberikan satu judul dalam satu bab. Dalam novel Manusia
Setengah Salmon ini terdiri dari 18 judul jadi, di dalam novel ini juga terdiri
18 bab, dengan cerita yang berbeda beda.
3.
Kesimpulan
Dari resensi
novel Manusia Setengah Salmon yang saya buat ini, bahwa novel Manusia Setengah Salmon layak untuk dibaca
kalangan remaja maupun dewasa.